Naufal/abahe

Naufal/abahe
Naufal/abahe

Jumat, 28 November 2008

Mengenai Badminton

Bulutangkis adalah olahraga raket tercepat di dunia dengan rekor kecepatan bola 332 km/jam yang diluncurkan oleh atlit Tiongkok, Fu Haifeng pada tahun 2005. Dimainkan secara tunggal (satu lawan satu) maupun ganda (pasangan melawan pasangan), bulutangkis adalah olahraga yang populer di Asia dan Eropa.

Asal-muasalnya sendiri sampai sekarang masih misterius. Ada teori yang mengatakan bulutangkis lahir di Gloucestershire, Inggris dimana untuk pertama kalinya olahraga tepok bulu ini dinamakan badminton (bulutangkis) pada tahun 1873. Tetapi ada juga kelompok yang mengatakan bahwa olahraga ini bermula di India dengan nama Poona sebelum diboyong ke Inggris dan dinamakan badminton. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa bulutangkis bermula jauh sebelum itu, yakni di Tiongkok dan/atau Yunani dan/atau Jepang. Faktanya? Sampai sekarang belum ada yang dapat membuktikan dengan fakta-fakta sejarah pasti mengenai asal-muasalnya.

Tetapi tentunya kita tidak ingin berdebat tentang asal-muasalnya. Satu hal yang kita tahu, olahraga ini digandrungi oleh banyak masyarakat Indonesia, baik sekedar untuk ditonton maupun untuk dimainkan secara hobi maupun serius.

Bulutangkis menjadi bunga harum Indonesia dari sejak pertama kali tim nasional didirikan pada tahun 1950-an sampai saat ini. Sejak pertama kali Indonesia masuk ke peta kompetisi Piala Thomas pada tahun 1958, Indonesia langsung merebut piala dan mempertahankannya selama tiga periode berturutan. Rekor mempertahankan Piala Thomas Indonesia adalah selama lima periode berturutan, 1994-2002 — rekor yang masih belum terpercahkan oleh negara lain sampai saat ini.

Bulutangkis Internasional

Asosiasi pengatur bulutangkis di dunia bernama Federasi Bulutangkis Dunia (Badminton World Federation / BWF) yang dulunya bernama Federasi Bulutangkis Internasional (International Badminton Federation / IBF). IBF bergnati nama menjadi BWF karena ternyata Federasi Tinju Internasional juga menggunakan singkatan yang sama, yakni, IBF (International Boxing Federation). Semua atlit bulutangkis yang pernah mengikuti turnamen yang bernaung di bawah BWF pasti memiliki nomor induk BWF. Dengan catatan inilah semua atlit di dunia diperingkatkan berdasarkan prestasinya. Daftar peringkat dirilis setiap hari Kamis waktu Inggris (atau Jumat waktu Indonesia). www.internationalbadminton.org

Di Asia sendiri, asosiasinya bernama Konfederasi Bulutangkis Asia (Asian Badminton Confederation / ABC) yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia dan melakukan hal yang cukup sama dengan BWF, hanya saja dalam lingkup benua Asia. www.badmintonasia.org

Di Indonesia, namanya adalah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang juga menaungi tempat pelatihan atlit nasional di Cipayung. www.pb-pbsi.org

Sistem Pertandingan

Dulunya sistem skor pertandingan yang masih banyak digunakan oleh para pehobi bulutangkis sampai saat ini adalah sistem tutup set skor 15, atau 17 jika skor berimbang di 14-14. Terkecuali di tunggal putri, tutup set adalah skor 11, atau 13 jika skor berimbang di 10-10. Pemenang adalah yang merebut dua set terlebih dahulu. Sistem ini resmi “tutup tirai” pada Desember 2005 ketika Federasi Bulutangkis Dunia (BWF d/h IBF) memperkenalkan skor reli 21 yang mirip dengan sistem skor tenis meja. Angka dapat bergulir pada pihak mana pun, tidak peduli siapa yang melakukan servis. Sampai sekarang, sistem 21 inilah yang digunakan.

Perubahan sistem skor ini dilakukan BWF untuk memperpendek jalannya satu pertandingan yang dulunya dapat berjalan 1-1,5 jam. Sekarang rata-rata pertandingan berlangsung hanya setengahnya, yakni 30-45 menit. Percepatan pertandingan ini dimaksudkan untuk menarik minat lebih banyak bangsa terhadap bulutangkis, serta juga menarik minat stasiun televisi untuk menyiarkannya tanpa harus takut harus membuang terlalu banyak program lain karena pertandingan yang berjalan terlalu lama.

Perlengkapan Bulutangkis

Bulutangkis dimainkan dengan raket dan bola yang biasa juga dipanggil ‘kok’. Bola (atau kok) ada dua jenis, yakni yang terbuat dari bulu angsa dan digunakan di turnamen internasional tetapi pemakaiannya lebih boros, dan yang terbuat dari plastik dan lebih tahan lama.

Karena dimainkan di dalam ruangan (indoor), pakailah sepatu untuk olahraga indoor, yakni sepatu dengan sol karet (gum) yang biasanya berwarna seperti karet gelang (kuning coklat). Sepatu yang baik untuk bulutangkis, selain bersol karet (untuk dengan mudah ‘mengerem’ laju badan ketika berlari) juga bersol tipis (tapak kaki tidak ‘jauh’ dari lantai - tidak seperti model sepatu basket yang bersol cukup ‘tinggi’). Tapak kaki kita perlu sedekat mungkin dengan tanah karena di bulutangkis kita bergerak dengan cepat dan sering. Dan karena kita sering ‘mengerem’ ketika bermain, biasanya sepatu bulutangkis yang baik adalah yang bagian depan sepatunya cukup tebal karena biasanya penyakit pertama sepatu bulutangkis adalah sobeknya bagian depan sepatu yang mempertontonkan sang jempol kaki. Jangan lupa untuk memakai kaos kaki yang cukup tebal karena banyak ‘mengerem’ dapat membuat kaki sakit karena bergesekan dengan sepatu jika kaos kaki tidak cukup tebal.


Servis diarahkan ke kotak lawan yang berseberangan secara diagonal. Di partai tunggal, kotak panjang di kiri dan kanan lapangan (@ 0,46 meter) tidak dimainkan, sehingga jika bola jatuh di daerah ini maka dianggap keluar. Sedangkan di partai ganda, semua kotak dimainkan, hanya saja saat melakukan servis, tidak boleh memanjang sampai ke kotak belakang lawan (kotak 0,75 meter). Servis yang mengenai net dianggap sah jika setelahnya bola tetap jatuh di daerah sah. Servis tidak sah di antaranya adalah servis yang dilakukan ketika lawan belum siap, servis yang menyangkut di net, servis yang tidak jatuh di kotak lawan yang seharusnya, dan servis yang dilakukan dengan kepala raket berada di atas perut ketika memukul bola.

Jenis-jenis servis yang umum dilakukan adalah servis pendek (servis yang diarahkan ke bagian depan lawan), servis panjang (servis yang diarahkan ke bagian belakang lawan), dan servis dorong (servis yang datar dan cepat).

Dua dasar pukulan bulutangkis adalah forehand dan backhand. Forehand adalah pukulan lurus yang normal dilakukan dengan tangan aktif kita (tangan kanan bagi kebanyakan orang, tangan kiri bagi yang kidal) dimana muka telapak tangan aktif kita mengarah ke depan. Sedangkan Backhand adalah pukulan yang dilakukan dimana punggung tangan aktif mengarah ke depan.

sumber : www.badminton.wordpress.com

Tidak ada komentar: